Setelah bertahun-tahun menggoda dan menggoda, pria itu akhirnya menyerah pada rayuanku. Pertemuan penuh gairah kami memuncak dalam klimaks yang intens dan memuaskan, membuktikan hasratnya yang telah lama dinanti-nantikan.
Setelah bertahun-tahun menggoda dan menggoda, pria itu akhirnya menyerah pada rayuanku. Pertemuan penuh gairah kami memuncak dalam klimaks yang intens dan memuaskan, membuktikan hasratnya yang telah lama dinanti-nantikan.
Setelah bertahun-tahun menjadi objek hasrat birahi, akhirnya aku menyerah pada kemajuannya yang bertubi-tubi.Pertemuan kami lama datang, puncak dari fantasi bersama dan janji yang tak terucapkan.Saat kami mundur ke kamarku, ketegangan di antara kami terasa teraba.Nafasnya tersengal-sengal saat aku perlahan-lahan membuka pakaianku, mengungkapkan tubuhku yang sempurna di bawahnya.Antisipasi sangat luar biasa, dan aku bisa merasakan hasratnya menjalar ke arahku.Dia tidak membuang waktu untuk menjelajahi setiap inci diriku, tangannya menelusuri jalan hasrat yang membuatku terengah-engah.Sentuhannya lembut namun ngot, simfoni kenikmatan yang menyusup merayap setiap saat.Tubuh kami bergerak sempurna dalam keselarasan, rintihan yang saling berbaur melalui rintih kenikmatan yang pernah kami alami; silapan kenikmatan yang tidak pernah kami alami, kami saling memenuhi fantasi seksual yang paling dalam yang pernah kami rasakan; rintihkan ini adalah pertemuan seksual kami yang paling dalam, tidak seperti yang pernah kami ketahui sebelumnya.
Magyar | Български | الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | Português | עברית | Polski | Română | ह िन ्द ी | Русский | 汉语 | Deutsch | Español | English | Svenska | Français | Türkçe | Bahasa Indonesia | Српски | Nederlands | Slovenščina | Slovenčina | Italiano | Norsk | ภาษาไทย | 한국어 | 日本語 | Suomi | Dansk | Ελληνικά | Čeština