Kutangkap istriku di ranjang, menggunakan mainan kesukaannya untuk memuaskan dirinya.Aku duduk bersandar dan menikmati pertunjukan, menyaksikan dia mencapai klimaks sampai dia mempersilakan aku ikut serta.
Kutangkap istriku di ranjang, menggunakan mainan kesukaannya untuk memuaskan dirinya.Aku duduk bersandar dan menikmati pertunjukan, menyaksikan dia mencapai klimaks sampai dia mempersilakan aku ikut serta.
Saat aku kembali ke rumah dari kantor, aku punya firasat bahwa pasanganku yang seksi telah tidak ada gunanya.Dengan diam-diam aku berjingkat ke kamar tidur, di mana aku menemukannya dalam keadaan membuka pakaian, memeknya yang lezat berkilauan dengan antisipasi.Dia sibuk memuaskan dirinya dengan mainan yang bergetar, tidak menyadari kehadiranku.Aku tidak bisa menahan pesona menyaksikan momen intimnya dan memutuskan untuk tetap tinggal dan menonton.Erangannya semakin keras saat dia menggali lebih dalam kenikmatannya, jari-jarinya dengan terampil menavigasi lipatan basahnya.Aku mendapati diriku terpesona oleh liangnya yang mentah, tidak tersentuh, kegembiraanku sendiri memuncak dengan kegembiraanku yang kedua.Dia mendekatiku, dia menangkap klimaksnya, menyeringai di wajahnya, dia menyeringai orgasme tanpa henti, diikuti dengan nafas tersengal-sengal yang tak beraturan di wajah kami berdua.Apa yang terjadi selanjutnya adalah orgasme bersama, dia tersengal diantara kami berdua tersengal.
Slovenščina | Slovenčina | Српски | Norsk | ภาษาไทย | 한국어 | 日本語 | Suomi | English | Ελληνικά | Čeština | Magyar | Български | الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | ह िन ्द ी | עברית | Bahasa Indonesia | Română | Svenska | Русский | Français | Deutsch | Español | Dansk | 汉语 | Polski | Italiano | Türkçe | Português | Nederlands