Saat liburan, aku menemukan anak tiriku sedang memuaskan dirinya di kamar hotel. Mengatasi keterkejutanku, aku dengan bersemangat ikut serta, memberinya blowjob yang tak terlupakan dan menelan beban panasnya.
Saat liburan, aku menemukan anak tiriku sedang memuaskan dirinya di kamar hotel. Mengatasi keterkejutanku, aku dengan bersemangat ikut serta, memberinya blowjob yang tak terlupakan dan menelan beban panasnya.
Pada suatu hari libur baru-baru ini, aku mendapati diriku sendirian di kamar hotel bersama anak tiriku.Saat aku berjalan masuk, kutangkap dia sedang beraksi, tangannya bergerak-gerak berirama di atas anggota tubuhnya yang berdenyut-denyut.Pemandangan itu terlalu berat untuk ditolak, dan aku mendapati diriku tertarik padanya, hasratku menyala-nyala.Dengan seringai jahat, aku berlutut dan membawanya masuk ke dalam mulutku, lidahku menari-nari di atas ujungnya yang sensitif.Rasanya dia, rasa kekerasannya terhadap bibirku, sangat memabukkan.Nafasnya tersengal-sengal saat aku menggarapnya lebih dalam, air liurku melapisi batangnya.Ruangan itu dipenuhi dengan erangan kami, satu-satunya suara dalam ruang yang sunyi.Ketika dia melepaskan ruang itu, dia siap, mulutnya terisi penuh dengan sarat, sarat isi hangat, kutelan lidahnya menjulur ke dalam benakku, setiap momen yang menetes di pikiranku, tanpa sadar lidahnya menerobos ke dalam memori kenikmatan yang tak terbayangkan selamanya.
Slovenščina | Slovenčina | Српски | Norsk | ภาษาไทย | 한국어 | 日本語 | Suomi | English | Ελληνικά | Čeština | Magyar | Български | الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | ह िन ्द ी | עברית | Bahasa Indonesia | Română | Svenska | Русский | Français | Deutsch | Español | Dansk | 汉语 | Polski | Italiano | Türkçe | Português | Nederlands