Sepulang sekolah, aku dan temanku turun ke bisnis di kelas.Dia membuka resleting dan membiarkan aku menyentuh kejantanannya yang berdenyut-denyut.Kemudian dia terjun ke sarang cintaku yang ketat, memberiku tumpangan liar.
Sepulang sekolah, aku dan temanku turun ke bisnis di kelas.Dia membuka resleting dan membiarkan aku menyentuh kejantanannya yang berdenyut-denyut.Kemudian dia terjun ke sarang cintaku yang ketat, memberiku tumpangan liar.
Setelah seharian melelahkan di sekolah, aku dan temanku mundur ke tempat tinggalnya untuk R&R.Saat kami bersantai di sofanya, keinginan untuk berhubungan intim menguasai kami.Dia mulai mencumbui kejantananku, dan segera saja, aku membalasnya, membuka resleting celananya untuk mengungkapkan anggotanya yang berdenyut.Dengan seringai nakal, dia menyatakan bahwa aku bisa melakukan apa pun yang aku inginkan padanya.Dalam sekejap, aku mengangkanginya, menunggangi batangnya yang berdeyut dengan semangat.Jari-jarinya menyusuri jalan di punggungku, mengirimkan getaran ke punggungku.Dengan masing-masing memantul, si kecilku menggelinjang dengan irama yang tidak beraturan.Tangannya bergerilya mengeksplorotkan tarianku, menambah gairah dalam tubuhku, menambah nafsu kami berdua pada puncak kenikmatan, bergerak naik turun seiring dengan tarian jari-jari kami, menambah gairah kami berdua mencapai klimaks, meninggalkan hasrat kami dalam tubuh kami yang tak terpuaskan.
الع َر َب ِية. | ह िन ्द ी | Português | 汉语 | Polski | Română | Svenska | Русский | Français | Deutsch | Español | Bahasa Indonesia | English | עברית | Italiano | Türkçe | Bahasa Melayu | Nederlands | Slovenščina | Slovenčina | Српски | Norsk | ภาษาไทย | 한국어 | 日本語 | Suomi | Dansk | Ελληνικά | Čeština | Magyar | Български